Senin, 06 Juli 2015
Kemungkinan Tersangka Baru Selalu Terbuka di Kasus Angeline
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi tampaknya masih belum bakal menghentikan penyidikannya terkait kasus pembunuhan terhadap bocah lucu delapan tahun Angeline.
Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Ronny F Sompie menegaskan, adanya tersangka baru dalam kasus ini selalu terbuka selama penyedikan kasus belum dinyatakan selesai.
“Ya kemungkinan itu selalu ada. Tergantung nanti bagaimana penyidik dan hasil penyidikan,” katanya saat dihubungi CNN Indonesia, kemarin. (BACA FOKUS: Babak Baru Kasus Angeline)
Ronny menyatakan dia telah memerintahkan kepada anak buahnya yang menangani kasus ini untuk selalu menelusuri tiap informasi baru, atau petunjuk baru dalam kasus pembunuhan Angeline. Dia menegaskan ingin mengungkap kasus ini sampai tuntas. Dia menyebut keinginan itu juga merupakan keinginan banyak pihak. (Baca juga: 18 Hari Drama Margriet Jadi Tersangka Pembunuhan Angeline)
Ronny mengaku belum mendapatkan informasi perihal adanya saksi baru dalam kasus Angeline yaitu seseorang dengan inisial C yang merupakan Warga Negara Australia. Dia menyebutkan, urusan teknis itu menjadi tanggung jawab penyidik.
“Mungkin penyidik belum melaporkan ke saya,” ujarnya.
Sebelumnya, Aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar Siti Sapurah atau yang akrab disapa Ipung menyatakan akan mengajukan saksi baru yaitu C, warga Australia. (Baca juga: Jalan Nasib Tersangka Margriet)
C, ungkap Ipung, akan memberikan keterangan soal peran Yvonne Caroline Megawe dalam kasus Angeline, terutama perannya dalam memgambil keuntungan atas pengumuman hilangnya Angeline lewat media sosial yakni Facebook. “Yang jelas, dia tahu banyak tentang berita hilangnya Angeline via medsos,” tutur Ipung.
Sebagaimana diketahui, oleh Yvonne, Angeline diumumkan hilang sejak 16 Mei 2015. Sejak itu dia gencar melakukan permintaan tolong untuk mencari Angeline. Lewat media sosial kemudian keduanya aktif menjalin komunikasi.
Ipung menyebutkan, C tergerak dalam upaya untuk pencarian Angeline karena dia juga memiliki anak berusia tiga tahun. C kemudian berupaya untuk melakukan pencarian dana. Pasalnya, dalam komunikasi dengan anak pertama Margriet itu, C selalu dberi tahu bahwa Angeline diculik oleh seseorang di Banyuwangi dan meminta tebusan Rp 150 juta. Banyuwangi adalah tempat ayah dan ibu kandung Angeline.
C, sebut Ipung, tidak hanya sekali saja berkomunikasi dengan Yvonne yang meminta uang tebusan. Permintaan ini disampaikan oleh Yvonne berkali-kali. Permintaan ini yang membuat C, menjadi agak curiga. C lalu meminta seorang kawannya untuk mengecek rumah Angeline di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar. Dari laporan itu, C yakin bahwa apa yang dilakukan oleh Yvonne adalah sekadar kedok untuk mendapatkan sejumlah uang. (Baca juga: Pengacara: Agus Tolak Perintah Margriet Perkosa Angeline)
C mengaku pada Ipung, dia belum pernah mentransfer uang sebagaimana yang diminta oleh Yvonne. Sebelumnya, C ada rencana memberikan uag pribadinya sebenar Rp 10 juta untuk membantu pencarian Angeline, tetapi dibatalkan karena gelagat Yvonne yang membuatnya tidak nyaman. (Baca juga: Pengacara Beber Ucapan Margriet ke Agus: Turuti Perintah Saya)
Dugaan C tampaknya benar. Angeline tidak diculik sebagaimana yang diumumkan oleh Yvonne. Angeline ditemukan tewas dikubur di kandang ayam di halaman rumahnya. Angeline dikubur dengan dibungkus sprei dengan boneka berbie dipelukannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar