Halilintar, Com
Seorang oknum mahasiswa Universitas
Sriwijaya (Unsri), yang ditangkap aparat Polsek Indralaya karena dilaporkan
melarikan seorang gadis, ternyata disinyalir merupakan partisan organisasi
Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Sebab, saat dilakukan penggeledahan di
penginapan oknum mahasiswa berinisial AS berusia sekitar 20 tahun yang tercatat
berdomisi di Kelurahan Timbangan Km 32 Indralaya tersebut, polisi berhasil
menemukan dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa dokumen, satuy unit
Laptop, serta sebuah Bendera bergambar Tulisan Arab yang diduga lambing ISIS.
Saat ditangkap sekitar pukul 16.00 baru-baru ini, oknum mahasiswa itu sedang
berada tidak jaug dari lingkungan kampur Unsri Indralaya. Guna pemeriksaan dan
penyidikan lanjutan, AS akhirnya dibawa ke Mapolres Ogan Ilir.
Menurut informasi yang dihimpun dari
pihak Kepolisian, menyebutkan, pada awalnya AS ditangkap atas dasar pengaduan
dari keluarga seorang gadis bernisial RK, yang juga merupakan mahasiswi di
Perguruan Tinggi yang sama. Di dalam pengaduannya, disebutkan, bahwa AS diduga
telah membawa lari RK selama beberapa hari tanpa seizing keluarganya. Saat
dilakukan penyelusuran oleh pihak Kepolisian, keduanya ternyata berada tidak
jauh dari kawasan Kelurahan Kelurahan Timbangan, Kecamatan indralaya, Kabupaten
Ogan Ilir. Saat diamankan dan dibawa ke
Mapolres Ogan Ilir, rona wajah AS yang berperawakan tinggi dan berambut ikal
panjang itu terlihat pucat dan sembab dengan tatapan mata kosong.
Ketika berada di Mapolres Ogan Ilir,
beberapa orang tokoh Agama dari Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Ogan
Ilir, termasuk Alim Ulama dan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Ogan
ilir, H Subrata, terlihat mendampingi AS bersama kedua orang tuanya masuk ke
ruang Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Polres Ogan Ilir. Hanya sayangnya, AS tidak
bisa memberikan komnetar. Demikian juga dengan gadis RK yang berada di ruang
tertutup Mapolres Ogan ilir, yang didampingi oleh beberapa anggota Polwan
Polres Ogan Ilir, juga tidak bisa diwawancarai oleh para awak media. Dari
keterangan salah seorang anggota Kepolisian yang bertugas di Mapolres Ogan
Ilir, AS diinterogasi tentang dokumen-dokumen buku dan isi video miliknya yang
menggambarkan seseorang yang mengenakan penutup kepala bertuliskan Arab sedang
melakukan latihan layaknya semacam latihan militer, dengan dibekali senjata
laras panjang dan terlihat mengenakan seutas tali sambil beguiling-guling di
lapangan. Di dalam video tersebut juga ada sebuah bendera berlanbang organisasi
ISIS.
Sementara itu, Pembantu Raktor (Purek) 3
Unsri, Syarif Hissein, kepada wartawan menegaskan, bahwa jika dua orang
mahasiswa Unsri yang diamankan oleh Polres Ogan Ilir, AyuRizki Utami, 20 tahun,
dan Andi Satya Wismoyo, 20 tahun, memang benar-benar terlibat organisasi
terlarang Negara Islam Irak Suriah (ISIS), maka dipastikan keduanya terancan
dikeluarkan atau ‘Drop Out’ (DO). "Jika memang terbukti ada kitannya
dengan organisasi terlarang, Iya, sudah pasti akan kita keluarkan Itu sudah ada
pedoman dan aturannya sebelum mereka menjadi mahasiswa Unsri," ujarnya,
saat dihubungi wartawan via telepon. “
Namun untuk saat ini masih dalam dugaan, dan keddan keduanya dalam
pengawasan pihak Kepolisian," tutur
Syarif.(tar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar