Jumat, 25 September 2015

Tamak

Tamak
Oleh chairuddin, mdk

      Pada era Orda Baru (Orba) selama kurun waktu sekitar 32 tahun Soehartto berkuasa, saat Kepala Daerah dipilih dan ditentukan oleh anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah), hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi Kepala Daerah baik itu Gubernur, Bupati, maupun Walikota. Ketika itu, kendatipun selain Golkar ada dua Partai Politik (Parpol) peserta Pemilu (Pemilihan Umum) legislatif, yaitu PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan PDI (Partai Demokrasi Indonesia), di luar Keluarga Besar Golkar, tanpa restu Soeharto jangan pernah bermimpi bisa menduduki ‘Kursi’ empuk Kepala Daerah. Keluarga besar Golkar itu sendiri terdiri dari para elit pengurus Golkar, TNI/Polri, dan para Pejabat di Eksekutif (pemerintahan) yang dikatagorikan sebagai Sipil, dan yang tidak bisa diabaikan tentunya harus memiliki garis kedekatan dengan sang penguasa, Soeharto.
    Pilkada (Pemilhan Kepala Daerah) langsung pertama oleh rakyat pada 2005, adalah, merupakan ‘Pintu Gerbang’  di era Reformasi bagi masyarakat negeri ini untuk menjadi pemimpin di daerah, baik itu Gubernur, Bupati, maupun Walikota, sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 22 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.. Sejak saat itu, bermunculan figur-figur tokoh daerah dari berbagai strata sosial maupun pendidikan yang berani tampil mengadu untung di ‘Gelanggang’ Pilkada. Apalagi syarat formal pendidikan untuk menjadi Kepala Daerah cukup dibuktikan dengan selembar Izasah SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) atau sederajat, yang bahkan terkadang ada yang palsu atau sengaja memang dipalsukan. Menariknya, khusus unrtuk mereka siapapun dia yang ternyata terindikasi menggunakan Izasah paslu atau dipalsukan, terutama jika si Calon sudah terpilih menjadi Kepala Daerah, meski kasusnya sudah masuk ke ranah hukum bahkan sempat menimbulkan semacam gejolak di masyarakat, namun prosesnya tidak pernah ‘Berujung’.
      Persyaratan lain, untuk bisa maju di ‘Arena’ Pilkada langsung tentunya adalah memiliki ‘Mental’ baja, mereka adalah figur yang berani menyatakan Mau (Bersedia), Sanggup dan Bisa. Mau (Bersedia) dicalonkan oleh Parpol pengusung. Sanggup menjadi Kepala Daerah (Karena merasa bisa), dan Bisa (Karena merasa meimilik modal politik yang cukup). Ironisnya, begitu mendengar pernyataan Mau, Sanggup dan Bisa, Parpol pengusung yang menjadi penentu seseorang  bisa maju atau tidak di Pilkada, justru hanya menganggukkan Kepala sambil mengatakan, Oke, deh. Faktanya, selama ini Parpol pengusung tidak pernah melihat dan atau meneliti si Calon yang akan diusungnya itu ‘Layak’ atau tidak menjadi Kepala Daerah secara terbuka dengan melibatkan masayarakat. Untuk mencari pembenaran, biasanya Parpol pengusung (Akhir-akhir ini) hanya berlindung di balik Hasil Polling, dimana konstituennya adalah mereka masyarakat kebanyakan. Padahal, untuk mencapai suatu kesimpulan bahwa seseorang itu ‘Layak’ atau ‘Tidak Layak’ menjadi Kepala Daerah, karena kemudian akan memimpin suatu daerah dengan berbagai permasalahnya yang kompleks,  tentunya paling tidak perlu dibahas dan atau dibicarakan dalam suatu diskusi atau seminar dengan melibatkan para ahli berkompeten dari berbagai disiplinj ilmu. Dampaknya, suka atau suka, mau atau tidak mau, masyarakat pemilih terpaksa, atau lebih tepatnya dipaksa untuk memilih dan menentukan Kepala Daerah (hanya) yang disodorkan oleh Parpol pengusung, walau terkadang tidak sesuai dengan pilihan hati nuraninya.
      Sebagaimana diketahui, sejak ‘Keran’ reformasi secara hakiki dibuka di negeri tercinta ini, dimana salah satu wujud reformasi adalah para Kepala Daerah ditentukan oleh rakyat lewat Pilkada langsung, untuk ukuran selevel menjadi Kepala Daerah animo rakyat yang akan mengadu peruntungan di Pesta Demorasi lima tahun itu cukup ‘Membludak’. Terbukti, dari hampir 300 daerah di seluruh Indonesia yang akan menggelar Pilkada langsung serentak tahun 2015, terakhir diketahui hanya beberapa daerah saja yang diikui oleh satu Pasangan Calon, atau dikenal dengan Calon Tunggal. Dan fakta tersebut bukan karena di daerah itu tidak ada peminat yang mau menjadi Kelapa Daerah, tetapi konon, kabarnya, semmata-mata hanya adanya faktor eks. Misalnya, majunya kembali Walikota Surabaya, Tri Rismaharini di Pilkada langsung serentak 9 Desember 2015 mendatang, yang menurut asumsi banyak orang tidak mungkin terkalahkan.  Ada juga akibat adanya semacam ‘Trick’ politik di daerah tertentu, dimana sesuai dengan fakta jika daerah tersebut sebenarnya memiliki jumlah anggota DPRD yang minimal bisa mengusung 5 atau 6 pasangan calon, tetapi kenyataannya hanya ada 2 pasangan Calon. Penyebabnya, untuk mengurangi jumlah lawan yang akan dihadapinya di gelanggang Pilkada bisa saja karena Parpol pengusung sudah habis ‘Diborong’ oleh Calon tertentu, atau bisa juga sejumlah Parpol pengusung sudah sepakat memenangkan seseorang menjadi Kepala Daerah. Untuk bisa membuktikan trick-trick semacam itu, tentunya kita hanya bisa bertanya kepada ‘Rumput yang Bergoyang’.
      Hingga saat ini, memang belum ada hasil survey resmi yang menyebutkan, jika jabatan Kepala Daerah, baik itu Gubernur, Bupati, atau Walikota, adalah jabatan yang sangat sayang untuk di lepaskan. Yang pasti, sebagaimana fakta yang pernah dilansir Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) beberapa waktu lalu, ada ratusan Kepala Daerah dan atau Wakil Kepala Daerah ‘Produk’ Pilkada langsung yang tersangkut hukum, khususnya korupsi. Di lain pihak, fakta di lapangan terungkap, jika seseorang yang sebelumnya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, tanpa berniat berprasangka negatif, seusai melaksanakan pengabdiannya kepada Negeri Pertiwi tercinta ini sebagai Kepala Daerah, ternyata secara ekonomi bisa memilik segalanya sementara secara sosial merasa jika pamor Harkat, Martabat dan Derajat dimata masyarakat semakin terpandang. Kenyataan tersebut, kalau boleh meminjam istilah yang sering dicapkan oleh Sutan Batughan, anggota DPR RI dari Partai Demokrat yang saat ini terseret hukum kasus korupsi, bahwa jabatan Kepala Daerah bisa kita katagirikan sebagai jabatan ‘Ngeri-Ngeri Sedap’.
       Maknanya, meski banyak mengandung resiko, tetapi jabatan Kepala Daerah merupakan jabatan yang menjanjikan untuk merubah kehidupan seseorang dan keluarga, termasuk  sekelompok orang yang ada disekitarnya menjadi lebih Wah !!!?. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika kemudian jabatan Kepala Daerah membuat orang yang sudah pernah menikmatinya menjadi Tamak. Tidak pernah ada fakta yang menyebutkan, seorang Kepala Daerah yang ketika masa baktinya sudah berakhir tidak mencalonkan diri kembali di Pilkada berikutnya. Bahkan ketamakan itu terkadang dipertontonkan oleh seseorang mantan Kepala Daerah, yang karena aturan setelah dua kali berturut menjadi Kepala Daerah di daerah yang sama tidak bisa lagi maju sebagai Calon, karena ketamakannya tanpa ada rasa malu nekat maju sebagai Calon Kepala Daerah di daerah lain. Ketamakan terhadap jabatan Kepala Daerah juga tidak jarang dipertontonkan lewat Dinasti, dengan mendorong keluarganya baik itu Istri, Anak, Menantu, Keponakan, Sepupu, atau hubungan kekeluargaan seperti apalah itu, untuk maju sebagai Calon Kepala Daerah di Pilkada. Maka sekali lagi, tidaklah mengherankan jika kemudian ada yang menyebutkan, jika Jabatan Kepala Daerah bisa diindentikan dengan Ketamakan, alias Tamak.**** (Penulis adalah Pemimpin Redaksi Halilintar Online.           
   
         


Senin, 14 September 2015

10 Wajah Baru di Liga Champion 2015-16


 JUARA.net - Pergerakan pemain yang sangat aktif pada bursa transfer musim panas lalu telah memberikan pengalaman baru buat banyak pemain.

Pengalaman yang paling berharga dan menjadi impian para pemain di Eropa ialah berlaga di Liga Champion.
Beberapa pemain memang beruntung karena direkrut oleh tim-tim besar yang merupakan langganan tampil di ajang bergengsi Eropa itu, sesuatu yang tidak pernah mereka rasakan bersama klub-klub sebelumnya.
Siapa sajakah para debutan di Liga Champion tersebut? Berikut ini di antaranya.


PAULO DYBALA (JUVENTUS)

Pemain Argentina itu layak bersyukur karena memiliki bakat mengesankan yang membuat Juventus memboyongnya dari Palermo


 KIKO CASILLA (REAL MADRID)


Meski pemain senior, Casilla tak pernah merasakan bermain di Liga Champion ketika masih membela Espanyol.

LUCIANO VIETTO (ATLETICO)


Mantan pemain Villareal itu pernah merasakan Liga Europa, tapi tidak Liga Champions.
 

SANTI MINA (VALENCIA)


Penyerang muda yang didatangkan dari Celta Vigo itu bahkan sebelumnya tak pernah merasakan tampil di kompetisi antarklub Eropa mana pun.

STEPHEN N'ZONZI (SEVILLA)


Bila terus bermain di Stoke City, mungkin pemain Prancis itu masih harus menunggu lama untuk bisa bermain di Liga Champion.

FABIAN DELPH (MANCHESTER CITY)


Pemain senior yang juga tak pernah menikmati Liga Champion ketika masih di Aston Villa.

ABDUL RAHMAN BABA (CHELSEA)


Pemain yang baru dibeli dari Augsburg itu bakal dibimbing John Terry, yang sudah mengoleksi 105 penampilan di Liga Champion.

MORGAN SCHNEIDERLIN (MANCHESTER UNITED)


Satu lagi muka anyar dari Inggris, yang baru bergabung dari Southampton

KEVIN TRAPP (PARIS SG)


Kiper kepercayaan PSG yang baru dibeli dari Eintracht Frankfurt.

CHARLES ARANGUIZ (BAYER LEVERKUSEN)


Gelandang yang ikut membawa Cile menjadi juara Copa America 2015 dan ditarik dari klub Brasil, Internacional.

Sabtu, 12 September 2015

Tragis.. Crane Jatuh, 62 Meninggal, 21 Jamaah Indonesia Jadi Korban

Kepolisian Makkah
Kepolisian Makkah
POJOKSATU.ID, ARABSAUDI – Pasca ambruk alat berat kontruksi berupa crane, kepolisian Arab Saudi kini sedang berada di lokasi guna melakukan penyelidikan penyebab ambruknya crane. Hingga saat ini, sejumlah media dari Arab Saudi telah menyatakan 62 orang meninggal dunia sedangkan 30 orang lainnya masih menjalani perawatan medis.
Jatuhnya crane di Masjid Agung di Mekkah, Jumat (11/9/2015) itu menimpa lantai tiga masjid yang saat itu sedang dipenuhi jamaah. Untuk membantu perawatan medis, beberapa ambulans sudah tiba di lokasi. Polisi pun memasang perimeter dan menyiagakan tenaga medis untuk melanjutkan penyelidikan dan mengevakuasi korban.
Makkah
Makkah

Hingga saat ini, dugaan ambruknya crane masih tertuju kuat pada kuatnya angin kencang yang berhembus sore hari waktu setempat. Dari jumlah korban yang sudah dapat diidentifikasi, 20 orang warga Indonesia turut menjadi korban jatuhnya crane hanya mengalami luka ringan. Sedangkan satu jamaah Indonesia dinyatakan meninggal dunia.

Kamis, 10 September 2015

Kebakaran Toko Alat Alat Listrik

BENGKULU, Halilintar News online, Sebuah kebakaran telah terjadi di ruko yang berada tepat di pinggir jalan raya. Ruko yang letaknya tidak jauh dari kawasan mall terkenal di Bengkulu ini.
 Kebakaran ini juga mengakibatkan ruko disampingnya terbakar. Namun,ruko yang berada disampingnya tersebut hanya sebagian yang terbakar.
            Ruko yang bernama "Toko Aneka Listrik"  ini menjual alat alat listrik. Dimana alat alat listrik ini adalah alat alat yang mudah terbakar.
            Kebakaran ini terjadi pada hari Kamis, Pukul 23.45 WIB dini Hari. Untungnya pada saat kebakaran terjadi, seseorang yang mendiami ruko tersebut bisa cepat menyelamatkan diri dengan lewat pintu belakang, Sehingga tidak menyebabkan adanya korban jiwa.
            Ruko ini tepatnya berada di Jl. Litjen Soeprapto No. 62 Kota Bengkulu. Dimana kawasan ini adalah salah satu kawasan perbelanjaan di kota bengkulu. Sehingga banyak masyarakat yang cepat mengetahui adanya kebakaran,meskipun kebakaran tersebut terjadi pada dini hari. Dan masyarakatpun bergotong-royong untuk cepat memadamkan api tersebut.
            Kebakaran terjadi diduga karena adanya konsleting arus listrik. Karena menurut keterangan warga,mereka sempat mendengar ledakan-ledakan kecil dari dalam ruko tersebut. Dan setelah mereka keluar,ternyata api sudah mulai membesar. Sehingga seluruh warga sekitarpun panik.

            Wargapun cepat-cepat menghubungi pemadam kebakaran supaya api tidak menjalar ke rumah-rumah warga. Sambil menunggu mobil pemadam kebakaran datang,warga juga berusaha
memadamkan api tersebut menggunakan air-air di rumah warga. Namun hal itu kurang berhasil karena api sudah teralu besar. Dan setelah kurang lebih 15 menit,mobil pemadam kebakaranpun datang dan cepat-cepat memadamkan api tersebut. Dan butuh waktu kira-kira 1 jam untuk memadamkannya. Meskipun tidak ada korban jiwa,namun kerugian diperkirakan mencapi Jutaan Rupiah.
 {Angga}

Zulham Top Skor

Zulham Zamrun untuk sementara ini menjadi top skor Piala Presiden 2015 © Halilintar News
Zulham Zamrun untuk sementara ini menjadi top skor Piala Presiden 2015. Sebanyak lima gol diciptakannya pada tiga laga yang sudah dilakoni, masing-masing kontra Persebaya United dan Persiba Balikpapan dua gol dan tiga gol diciptakannya pada laga terakhir kontra Martapura FC.

Zulham beda satu gol dengan pemain Pesebaya United Pedro Javier yang sudah mengkoleksi empat gol. Sementara Lancine Kone dari Arema Indonesia sudah mengkoleksi tiga gol dari tiga laga pada Grup B.

"Syukur Alhamdulillah, tapi gol ini bukan karena saya sendiri tapi karena teman-teman juga. Bukan karena saya hebat, tapi ada bantuan dari pemain lain akhirnya bisa cetak gol dan bisa jadi top skor sementara," ucapnya usai laga di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (10/9/2015).

Pemain bernomor punggung 54 ini berharap kedepan ia tetap dapat berkontribusi positif untuk Maung Bandung. Kerja keras menjadi tekadnya pada setiap pertandingan kedepannya. Target setelah lolos fase grup, ia pun ingin membawa timnya lolos kembali ke babak selanjutnya hingga jadi juara Piala Presiden.

"Lawan Delapan Besar nanti beda dengan di penyisihan grup. Mereka lebih kuat dan siap, PERSIB harus lebih siap dan fokus lagi menghadapi Delapan Besar. Saya akan bekerja lebih keras lagi," ucapnya. ***

(ANGGA)

Aksi Botak Artis untuk Dukung Anak Penderita Kanker

Bintang.com, Jakarta Bagi penderita kanker, salah satu proses yang harus dijalaninya untuk bertahan hidup ialah dengan kemoterapi. Namun ada efek yang terjadi, perlahan-lahan para penderita kanker harus merelakan rambut mereka. Karena itu, puluhan artis yang peduli akan penderita kanker menggelar aksi Shave For Hope. Selain itu mereka mengajak masyarajat untuk memberi dukungan moril dengan cara mencukur rambut sampai botak.
Baca juga: Bantu Anak Penderita Kanker Melalui Acara Shave For Hope
Ditahun 2013 lalu, Edi Brokoli yang identik dengan rambut kribonya rela dibotakan demi kampanye Shave For Hope. Rambut Edi dilelang dan berhasil laku seharga Rp 160 juta yang diserahkan ke Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia. (YPKAI-C3).
Tahun ini, Indra Bekti, Sogi Indra Dhuaja, Tora Sudiro, Danang Postman, Adit Insomnia, Ananda Omesh, Betrand Antolin, Rhesa (Endah N Rhesa), Alexander Thian, dan Asty Ananta berkomitmen untuk memcukur rambut kepala mereka demi menggalang dana bagi gerakan kemanusiaan Shave For Hope 2015.
"Aku rela menjadi botak agar anak-anak pasien kanker bisa terus tersenyum," kata Indra Bekti. "Yuk kita semua ikut ngeringanin beban anak-anak (penderita kanker) ini," sambung Sogi Indra Dhuaja di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (6/9/2015).
Lain cerita dengan yang dirasakan oleh Tora Sudiro dan Danang Postman. Mereka mengaku iri melihat keberanian Edi Brokoli yang sudah terlebih dahulu melakukan aksi nyata untuk anak penderita kanker.
Baca juga: Botakan Kepala, Ananda Omesh Izin Sana-Sini
Tak banyak yang bisa dilakukan dalam hidup, membantu sesama bisa menjadi hal yang membahagiakan. Itu yang dirasakan Edi Brokoli saat bisa mendapatkan senyum dari para penderita kanker dengan aksi yang ia lakukan. "Karena masa anak-anak seharusnya bisa dipenuhi senyuman, bukan untuk melawan kanker," ungkap Edi Brokoli di tempat yang sama.

Peduli Kanker, Steny Agustaf Berhasil Bikin 9 Artis Ini Botak



Liputan6.com, Jakarta Gerakan sosial Shave For Hope baru saja sukses diselenggarkan untuk ketiga kalinya. Bekerjasama dengan Yayasan Pita Kuning Indonesia (YPKAI), Shave For Hope mengajak masyarakat untuk memangkas habis rambutnya sebagai salah satu bentuk kepedulian kanker terutama bagi anak-anak.
Tahun ini, Shave For Hope sukses mengajak 10 artis untuk menggunduli kepala mereka. Sang pengagas kampanye Shave for Hope, Steny Agustaf bersama Eddi Brokoli berhasil meminta Indra Bekti, Rhesa (Endah N Rhesa, Tora Sudiro, Sogi Indra Dhuaja, Ananda Omesh, Adit Insomnia, Alexander Thian, Bertrand Antolin, Danang Postman, dan Asty Ananta.
"Kami ngajak mereka dengan tujuan menggalang dana, nggak susah kok ngajaknya. Semuanya dibotakin, termasuk Resha yang rela cukur habis rambut kribonya. Yang nggak jadi botak cuma Asty Ananta saja," ujar Steny Agustaf di kantor redaksi Liputan6.com, SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Steny Agustaf menambahkan jika setiap tahunnya ada acara berbeda di Shave For Hope yang bisa menarik masyarakat untuk ikut peduli. Di Shave For Hope 2015 berhasil mengumpulkan donasi sebanyak Rp 2,2 miliar dalam waktu sekitar enam bulan.
"Dana yang terkumpul melebihi target, sekarang secara keseluruhan sudah mencapai Rp 2,2 miliar yang nantinya disumbangkan ke YPKAI. Bukan cuma botakin rambut saja, ada juga menjual barang-barang kesayangan mereka," kata Steny Agustaf.
Dalam waktu dekat, Steny Agustaf bersama beberapa artis dan juga tim Shave For Hope bakal mengunjungi anak-anak penderita kanker di rumah sakit. Mereka tak hanya memberikan bantuan saja, melainkan juga dukungan moril. Untuk info lebih lanjut, bisa mengunjungi situs www.shaveforhope.org atau di kitabisa.com/partners/shaveforhope.

Puslabfor Mabes Polri Dikerahkan untuk Olah TKP Penembakan di Kantor ESDM

Jakarta - Mabes Polri mengerahkan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penembakan di kantor ESDM di Kuningan, Jakarta Selatan. Proyektil peluru sudah ditemukan di lantai 4 yang diduga merupakan sasaran lokasi penembakan.

"Telah terjadi penembakan di lantai 4. Ditemukan proyektil dan semua sudah diolah olehPuslabfor Mabes Polri. Yang datang keTKP PoldaKrimum, Polres Jaksel danPuslabfor Mabes Polri," kata KapolresJakarta Selatan Kombes WahyuHadiningrat di GedungESDM DirjenKetenagalistrikan, JlRasunaSaid,Jakarta, Kamis (10/9/2015).


Wahyu mengatakan sejauh ini tim Puslabfor masih di lokasi untuk olah TKP. Dia enggan berspekulasi kemungkinan dugaan asal penembakan. Begitupun kondisi ruangan yang menjadi sasaran tembak.

"Jadi masih proses pengolahan. Kita belum tahu kondisi ruangan seperti apa karena masih olah TKP. Belum, belum bisa kita sampaikan," sebutnya sebelum meninggalkan lokasi.

Selasa, 08 September 2015

HUT Ke-14 Demokrat, SBY Datangi Gedung DPR

Jakarta - Partai Demokrat mengadakan serangkaian acara peringatan hari lahirnya yang ke-14. Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun dihadirkan dalam acara tersebut.

Sejumlah persiapan sudah dilakukan oleh Fraksi Partai Demokrat di DPR. Ruang rapat di Gedung Kura-Kura II disulap dengan berbagai atribut, seperti spanduk ucapan selamat dan karangan bunga.

Salah satu juru bicara Partai Demokrat Imelda mengatakan, SBY akan memberikan pidatonya di depan seluruh anggota fraksi partainya sebagai langkah penguatan peran kader partai berlambang
mercy itu di parlemen.
"Terutama isu stategis di dewan sendiri yang harus kita perkuat. Fraksi merepresentasikan konstituennya, karena apa yang disampaikan sikap partai yang ingin selalu ada bagi rakyat," kata Imelda di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu‎ (9/9/2015).

Imelda menambahkan, sebelum berpidato, Presiden ke-6 RI itu akan melihat pameran foto kinerja para anggota Fraksi Partai Demokrat sekitar pukul 10.15 WIB. Dilanjutkan dengan menyaksikan hasil kerajinan para istri anggota dewan yang tergabung dalam Mitra Sehati.

SBY sendiri dijadwalkan memberikan pidato pada pukul 10.30 WIB.

"Bapak ingin di fraksi peran fraksi ke depan lebih mengemuka," tandas Imelda. (Ndy/Mut)


Senin, 07 September 2015

Bangun RI Poros Maritim Dunia, TNI Minta Anggaran Naik Rp35 T

Jakarta, kepada CNN Indonesia & Halilintar News Online -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta kenaikan alokasi anggaran untuk Angkatan Darat, Laut, dan Udara pada tahun 2016. Permintaan tambahan anggaran ini, menurut Gatot, selaras dengan skala prioritas pemerintah saat ini untuk membangun Indonesia sebagai kekuatan poros maritim dunia.

“Untuk membangun poros maritim, kita perlu keunggulan di laut dan udara,” kata Gatot di Jakarta.

Oleh sebab itu TNI merasa perlu menjawab kebutuhan tersebut melalui peningkatan kemampuan Angkatan Laut dan Udara mereka dengan melengkapi persenjataan seperti kapal selam kelas kilo, pesawat angkut, atau radar."Tahun 2016 TNI minta tambahan anggaran sekitar Rp35 triliun. Ada beberapa hal yang seharusnya pada 2014 lalu belum terakomodasi dan harus diajukan kembali," kata Gatot.

Kenaikan anggaran tersebut, ujar Gatot, juga terkait perbedaan kurs mata uang Dolar AS saat dilakukan perencanaan anggaran.

Penerapan aturan yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan TNI juga menjadi salah satu faktor penambahan anggaran.

Dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2015 itu disebutkan pada Pasal 5 ayat 1 bahwa tunjangan kinerja berlaku pada Mei 2015. Selain itu terlampir dalam Perpres tersebut besaran gaji untuk pangkat tertinggi sebesar Rp35 juta, sedangkan pangkat terendah sebesar Rp1,1 juta.

Terkait penurunan anggaran keamanan dan pertahanan sebesar Rp7 triliun, Gatot telah menyerahkan kepada tiap kesatuan baik darat, laut, dan udara untuk mengevaluasi anggaran belanja masing-masing.

Gatot juga menyampaikan, TNI telah melakukan serapan rencana kerja dan anggaran yang ia nilai cukup baik untuk tahun 2015, yakni sebesar 56,64 persen sampai pertengahan tahun. Gatot menargetkan penyerapan anggaran itu bisa mencapai 100 persen pada akhir tahun ini.

Sebelumnya, Ketua Komisi I Bidang Pertahanan DPR Mahfudz Siddiq mengatakan anggaran untuk Kementerian Pertahanan pada 2016 justru akan turun sekitar Rp7 triliun dibanding anggaran tahun 2015 sebesar Rp95,91 triliun.

Ini Keputusan Ridwan Kamil Soal Go-Jek di Bandung

Bandung - Uber sudah jelas dilarang oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk beroperasi. Bagaimana dengan Go-Jek? Orang nomor satu di Kota Bandung itu tidak bisa memutuskan apapun karena tidak ada aturan yang terkait.

"Go-Jek karena enggak ada perundangannya, jadi saya enggak tahu hal yang diambil," ujar pria yang akrab disapa Emil tersebut usai menerima laporan hasil seminar transportasi, di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Senin (7/9/2015).

Di Indonesia saat ini memang belum ada aturan yang mendasari pengoperasian alat transportasi roda dua. Sehingga, kata Emil, dirinya tidak bisa memutuskan apapun soal Go-Jek maupun Ojek Pangkalan.

"Referensinya itu PR pemerintaah pusat. Karena ojek maupun Go-Jek, belum ada aturannya. Tidak ada dasar hukum soal itu," terang Emil.

Belum adanya tautan hukum terkait transportasi roda dua itu membuat Emil mendesak kepada pemerintah pusat untuk membuat regulasi khusus. Sehingga, mayoritas masyarakat pemakai ojek pangkalan maupun Go-Jek terlindungi.

"Pemkot Bandung akan menyampaikan hasil seminar ini agar kebutuhan realiita bisa ada payung hukum. Karena saat si manusia itu menjadi penumpang ada aspek keselamatan lalu lintas yang harus diperhatikan," ungkapnya.

Karena Go-Jek maupun Ojek Pangkalan sama-sama tak memiliki payung hukum. Pria yang hobi bersepeda itu meminta kepada Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk mendamaikan keduanya.

Seperti diketahui, keberadaan Go-Jek belakangan mengundang protes dari Ojeg Pangkalan yang merasa lapaknya disabet oleh Go-Jek. Padahal, kata Emil, Go-Jek dan Ojek memiliki pasar yang bebeda.

"Tugas Dishub bukan hanya mendamaikan tapi mengupgrade. Karena si Go-Jek ini menerima panggilan, kalau ojek pangkalan bagian yang harus diedukasi yang akan menjadi tugas Dishub," kata Emil.

"Tugas dishub bukan hanya mendamaaikan, tp mengupgrade. Saya punya kepentingan agar ojeg pangkalan juga bisa makmur. Intinya Pemkot Bandung pro kepuasan warga," tandasnya.
(avi/ern)

Usut Kasus Novanto-Trump, MKD Diminta Tak Lunglai Tegakan Hukum ke Atas


Usut Kasus Novanto-Trump, MKD Diminta Tak Lunglai Tegakan Hukum ke Atas Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) mulai mengusut pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan kandidat capres AS, Donald Trump. Anggota DPR F-Nasdem Akbar Faizal, yang ikut melaporkan Novanto cs, meminta MKD tegas.

"Saya mendapat SMS dari beberapa anggota, mohon Pak Akbar dan teman-teman anggota lain melaporkan hal ini ke MKD. Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah, tapi lunglai ke atas," kata Akbar dalam keterangannya, Selasa (8/9/2015).

Selain Akbar, anggota DPR yang melaporkan Novanto dan Fadli adalah Charles Honoris (PDIP), Adian Napitupulu (PDIP), Diah Pitaloka (PDIP), Budiman Sudjatmiko (PDIP), Maman Imanulhaq (PKB), dan Amir Uskara (PPP). Mereka mendatangi MKD pada Senin (7/9) dan laporan mereka menjadi bukti atas kasus ini.

Akbar mengingatkan bahwa Novanto dan Fadli membawa jabatan sebagai pimpinan DPR sehingga semua sikap politisnya menjadi perhatian. Mereka pun diminta berhati-hati.

"Pak Setya Novanto dan Fadli Zon ke sana tidak bisa bebas nilai," ujar anggota Komisi III ini.

MKD berencana untuk memanggil Novanto dan Fadli dalam pengusutan kasus ini. Penjelasan lengkap keduanya dinanti.

"Berikan kesempatan dulu pada mereka (Setya Novanto dan Fadli Zon) untuk mengklarifikasi melalui MKD," ungkap Wakil Ketua Fraksi NasDem ini.

Novanto sebelumnya sudah mempersilakan MKD mengusut kasus tersebut tanpa intervensi pihak manapun. Terkait pertemuan dan kehadiran dalam jumpa pers dengan Trump, Novanto tetap merasa dirinya tidak melanggar kode etik.

"Kami merasa, kehadiran kami dalam Jumpa Pers bersama Donald Trump tersebut tidak melanggar Kode Etik Anggota DPR," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/9).
(imk/tor)

Wawrinka Melaju ke Perempat Final US Open

Adrianus Mandey  
Selasa, 8 September 2015, 06:48 WIB
Halilintar Online News - Juara French Open Stan Wawrinka, mempertahankan tekanannya untuk mengakhiri ancaman Donald Young, dan memenangkan pertandingan 6-4 1-6 6-3 6-4 atas petenis Amerika Serikat (AS) itu, untuk melaju ke perempat final.

Dikutip dari Reuters, Selasa, 8 September 2015, Wawrinka yang merupakan unggulan kelima, mungkin akan menghadapi unggulan ketiga Andy Murray, yang saat ini masih bertanding menghadapi petenis Afrika Selatan Kevin Anderson di putaran keempat.
Wawrinka mengakhiri perlawanan Young, petenis peringkat 68 dunia, dengan tidak tidak memberi kesempatan padanya memperoleh break poin di set keempat. "Beberapa momen baik terjadi di lapangan," kata Wawrinka, yang kini berusia 26 tahun.

Empat tahun lalu, Young mengalahkan Wawrinka dengan lima set, pada putaran kedua US Open. Young yang saat remaja dianggap bakal menjadi petenis pria AS yang luar biasa, mencapai putaran empat US Open 2015 ini, dengan dua kemenangan epik.

"Itu sudah sangat lama," kata Wawrinka, yang sejak kekalahan itu terus berkembang, dengan memenangkan Australia Open 2014 melalui kemenangan atas Rafa Nadal, serta mengalahkan petenis nomor satu Novak Djokovic di final Roland Garros 2015.

Wawrinka mengatakan kemenangannya atas Young, merupakan pertarungan terbaik di US Open sejauh ini, dan dia puas bisa bangkit setelah keberhasilan Young menyamakan kedudukan di set kedua.

"Saya kira saya memulai set ketiga dengan benar lagi. Saya secara fisik berusaha bermain lebih agresif, seperti cara saya memulai pertandingan," katanya.

Motivasi Kapten Persib dan Penghormatan untuk Sang Ayah

HALILINTAR ONLINE NEWS - Kapten Persib Bandung, Atep Rizal menyimpan target khusus saat timnya menghadapi Martapura FC dalam laga terakhir babak penyisihan Grup A Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis, 10 September 2015.

Diketahui, Atep baru ditinggal ayahnya yang meninggal dunia pada Jumat, 4 September 2015. Sempat absen di laga melawan Persebaya United, kini dia berambisi membawa Persib menyempurnakan hasil di fase grup Piala Presiden.

Walaupun masih diliputi suasana duka, Atep mengungkapkan fokus dan konsentrasinya kini tertuju ke pertandingan kontra Martapura FC. Meski tak dalam kondisi fisik terbaik, dia mengaku siap tampil.

"Dalam suasana duka, saya akan berusaha tetap fokus ke program latihan dan pertandingan nanti. Cukup siap secara mental, walaupun kondisi fisik sedikit menurun. Tapi insya Allah jika dipercaya main saya siap," tegasnya.

Atep menyatakan, kepergian ayahnya cukup membuatnya terpukul. Apalagi selama ini almarhum merupakan sosok yang selalu memberinya dukungan hingga menjadi pemain profesional, yang akhirnya turut serta membawa Persib juara Indonesia Super League (ISL) 2014.

"Almarhum selalu mendukung apa yang saya lakukan. Saat saya memutuskan serius di sepak bola, almarhum selalu berpesan untuk bisa menjadi yang terbaik, terutama menjaga nama baik daerah asal, Cianjur. Pesan dan harapannya alhamdulillah sudah bisa saya capai dan rasakan, itu berkat dorongannya yang luar biasa," ungkap Atep.

Sebagai bentuk penghargaan kepada ayahnya, Atep ingin memberikan sesuatu yang spesial di Presiden 2015, termasuk saat Maung Bandung dijajal Martapura FC.
"Ada motivasi tersendiri di Piala Presiden ini. Saya ingin memberikan yang terbaik dan bisa dibanggakan lagi. Ini sebagai bentuk penghormatan buat almarhum," ucapnya.

[Angga_Viking_Rafflesia]

Handuk Jadi Saksi Kemesraan Farhat Abbas dan Regina

Hubungan Regina dengan Farhat Abbas dikabarkan sedang renggang. Pasangan ini terlibat perang kata-kata di dunia maya. Dan keduanya dikabarkan sudah tidak lagi bersama.

Sayangnya, Regina tak mau menawab dengan jelas, apa penyebab mereka putus.

Tetapi, di segmen OSCAR, Pesbukers, Senin, 7 September 2015, Ayu Ting Ting dan Jessica Iskandar sempat memberikan kejutan kepada Regina. Ayu memperlihatkan barang kenangan Regina dengan Farhat. Salah satunya adalah cincin.

"Jadi gimana ya awalnya, cincin ini awalnya dikasih saat kita mulai dekat. Gitu saja sih ceritanya," ujar Regina.

Setelah itu, Ayu juga memperlihatkan handuk berwarna hijau. Handuk itu menjadi saksi kemesraan Farhat dan Regina.

"Oh iya ini handuk. Jadi ceritanya kita sering olahraga, jadi pakai handuk ini bareng," ungkapnya. "Oh jadinya sering olahraga bareng ya, gitu dong," ungkapnya

diliris dari VIVA.co.id

Lima Gejala Sakit Ginjal yang Sering Diabaikan


Gejala sakit ginjal. Foto
Bagi banyak orang yang tidak akrab dengan ini, penyakit ginjal menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling umum saat ini. Paparan racun setiap hari, yang paling bertanggung jawab atas disfungsi organ vital yang satu ini ini.

Sayangnya, kerusakan ginjal secara pasti dan langsung mengganggu kesehatan Anda. Jadi, penting bagi Anda membiasakan diri untuk mengetahui tanda-tanda dari kerusakan ginjal. Dan pengobatan alami apa yang bisa Anda terapkan untuk mengatasinya.

Berikut adalah lima gejala sakit ginjal, yang sering kita sepelekan. Dan jika Anda merasakan salah satunya, maka perlu mewaspadai.

1. Nyeri punggung bagian bawah

Ini adalah salah satu tanda paling awal dan paling konsisten dari penyakit ginjal. Sakit ini dapat muncul di satu sisi saja, dan biasanya terasa ketika seseorang tidur pada satu sisi dan itu sisi ginjal yang sakit.

Ditambah dengan buang air kecil yang terasa sulit dan sakit. Ini adalah tanda pertama dari kerusakan ginjal, dan jika ditangani dengan tepat, maka penyakit ginjal bisa diobati dengan cepat di antaranya dengan banyak minum air putih.

Kisah Lucu Pedagang Beras Bernama Nama

VIVA.co.id - Setelah heboh nama Tuhan dan Saiton yang tertulis di KTP, kini muncul nama unik lain di Yogyakarta, tepatnya di Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Adalah warga yang di KTP-nya tertera namanya Nama menjadi perbincangan hangat setelah seseorang mengunggahnya melalui media sosial.

Nama (43) yang beprofesi sebagai pedagang beras itu mengaku tak tahu apa alasan orangtuanya memberikan nama unik kepadanya. Namun menurut penuturan sang istri, Aminah, yang sempat mendengar cerita dari mertuanya, nama unik itu diberikan sebagai pengganti nama sebelumnya lantaran suaminya sering sakit-sakitan.

"Ketika lahir, suami saya bernama Tekad. Namun karena sering sakit, namanya diganti menjadi Nama," kata Aminah, Senin 7 September 2015.

Identitas unik yang disandang Nama, memang kerap menuai banyak tanya. Tak sedikit pula orang yang menanyakan nama kepadanya tidak percaya, hingga Nama harus menunjukkan kartu identitas.

"Banyak yang tidak percaya, atau malah bingung saat saya menyebutkan nama. Kalau sudah demikian, saya harus mengeluarkan kartu identitas," katanya.

  Dalam kartu identitas seperti KTP dan SIM, nama pria paruh baya itu memang Nama. Ia mengaku punya pengalaman lucu gara-gara nama yang disandangnya itu.

"Saya pernah ketangkap polisi, dan ditanya nama. Pas saya jawab, saya malah dijewer karena dikira meledek, main-main dengan petugas. Setelah saya tunjukkan identitas, barulah polisi itu percaya dan tertawa," ucap Nama sembari tersenyum.

Ini 'Jimat' Titipan Komjen Anang Iskandar Saat Tinggalkan BNN

Jakarta - Komisaris Jenderal Anang Iskandar resmi menempati posisi barunya sebagai Kepala Bareskrim Polri. Tiga tahun bukan waktu singkat bagi jenderal bintang tiga ini membangun Badan Narkotika Nasional (BNN). Suka-duka dia lakoni dalam upaya menyelamatkan anak bangsa dari bahaya narkotika.

Pemberhentian Komjen Anang Iskandar sebagai Kepala BNN dan pengangkatan Komjen Budi Waseso sebagai penggantinya tertuang dalam Keputusan Presiden RI No: 139/M Tahun 2015, serta surat telegram Kapolri ST/1847/IX/2015, terhitung sejak tanggal 3 September 2015.

Sehingga, Jumat (4/9/2015) adalah hari terakhir putra tukang cukur asal Mojokerto ini memimpin rapat analisa dan evaluasi bersama jajarannya di BNN. Dia menyelipkan beberapa pesan kepada seluruh anak buah yang dipimpinnya sejak 2012 lalu.

"Saya titip Jimat. Jimat keteladanan, jimat team building, jimat peningkatan kemampuan, jimat keberhasilan yang dapat direplikasi setiap hari" kata Anang dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (7/9/2015).

Hal di atas, kata dia, merupakan jawaban dari tantangan BNN ke depan dalam menghadapi tantangan tugas yang tidaklah mudah.

Anang yang kerap mengkampanyekan rehabilitasi penyalahguna narkoba ini juga berpesan agar seluruh jajaran BNN menjaga laju prevalensi agar tidak meningkat. "Kalau bisa turun. Apabila laju prevalensi penyalahguna Narkoba tidak diperhatikan dan tidak dijaga maka angkanya akan terus meningkat," kata Anang.

Tantangan yang tidak kalah serius adalah godaan dari para gembong narkotika. Mereka kerapa mengiming-imingi penyidik atau petugas BNN dengan uang agar terhindar dari jeratan hukuman. Sehingga, Anang menegaskan bahwa musuh utama BNN adalah uang.

"Kalau kita sudah mulai tergiur oleh iming-iming uang dari bandar Narkoba, maka kita tidak bisa menangkap seperti saat ini, dan cenderung akan menangkap tebang pilih," kata Anang.
(ahy/bal)
-

Pemprov Jatim Akan Urus Korban TKI Kapal Tenggelam


Pemprov Jatim Akan Urus Korban TKI Kapal Tenggelam Foto: google maps
Surabaya - Pemerintah Provinsi Jatim akan terus mengupayakan pemulangan jenazah WNI, Jawa Timur yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan kota pesisir Bemam Selangor, Malaysia.

"Akan kita pulangkan, kita antar hingga rumah duka serta proses pemakaman kita tanggung," kata Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf pada detikcom melalui sambungan handphone, Senin (7/9/2015) malam.

Gus Ipul biasa disapa menegaskan, pihaknya saat ini lebih konsentrasi memulangkan jenazah warga Jatim yang sudah teridentifikasi dibandingkan melakukan penelusuran terkait status ketenagakerjaan korban.

"Kalau itu nanti, entah ilegal atau legal itu nanti. Sekarang fokus pemulangan dulu termasuk santunan," tegasnya.

Ia menyebut hari ini sudah 3 jenazah warga Jatim masing masing 1 jenazah asal Blitar dan 2 jenazah asal Pamekasan. "Laporan terakhir malam ini ketiganya sudah dimakamkan," imbuhnya.

Sementara, lanjut dia, sudah 8 jenazah warga Jatim yang sudah teridentifikasi.

Pada Kamis (3/9/2015) sekitar pukul 10.30 waktu setempat, kapal yang ditumpangi WNI mengalami musibah tenggelam di kawasan Sabak Berenam, Selangor. Diduga jumlah penumpang melebihi kapasitas.
(ze/ahy)

Jarak Pandang Minim, Water Boombing untuk Padamkan Hutan Belum Dimulai

Jakarta - Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah, BNPB, TNI, Polri dan relawan untuk memadamkan kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera. Namun pemadaman melalui operasi udara 'water boombing' di Jambi, belum bisa dilakukan karena terkendala jarak pandang.

"Operasi udara (water boombing) dengan 2 helikopter BNPB tidak melakukan penerbangan karena terkendala jarak pandang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho kepada detikcom, Selasa, (8/9/2015).

Rendahnya jarak pandang dimaksud terjadi di Bandara Sultan Thaha, Jambi. Bahkan pesawat komersil pun tidak bisa beroperasi dalam asap yang menyelimuti langit Jambi. BNPB lalu mengusulkan penggunaan helipad di wilayah PT WKS yang jarak pandangnya lebih baik dbanding di Bandara Sultan Thaha Jambi.

"Ada alternatif memindahkan helikopter ke tempat lain yang jarak pandangnya masih baik," ujarnya.

Sutopo menuturkan, homebase semua pesawat hujan buatan dan helikopter ada di bandara Sultan Thaha. BNPB sudah minta ijin khusus ke kementerian perhubungan agar dalam jarak pandang tidak normal diijinkan terbang, namun izin tersebut belum keluar.

"Sebab aturan normal penerbangan diijinkan jika jarak pandang minimal 5000 meter. Kalau ketentuannya seperti itu maka tidak akan pernah terbang karena jarak pandang di lokasi tidak akan pernah 5000 m," tuturnya.

"Akhirnya diijinkan jika jarak pandang minimal 1.500 meter helikopter dapat terbang untuk waater bombing. Ya menunggu diijinkan terbang," imbuh Sutopo.


(bal/ahy)

SKM Suara Hukum: Tegas, Jelas & Berkualitas

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya milik Allah yang telah melebihkan anak Adam (manusia) dengan ilmu dan amal atas semesta alam. Semoga sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, penghulu (tokoh) orang arab dan orang arab pegunungan ('Ajam). Begitu juga sholawat dan salam tetap terlimpahkan kepada sahabat-sahabat beliau yang merupakan sumber ilmu pengetahuan dan hikmah.
       Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nyalah, Surat Kabar Mingguan "SUARA HUKUM" bisa dapat hadir menemani masyarakat, semoga koran ini nantinya dapat menjadi media masyarakat yang inspiratif, kreatif dan penyeimbang didalam menegakkan keadilan dan kebenaran, sebagai salah satu media sosialisasi untuk perkembangan Sumber Daya Manusia berkaitan dengan hukum pada khususnya. Koran ini tentunya belumlah sempurna, masih banyak kekurangan-kekurangan disana-sini, baik dari segi tampilannya, maupun isi berita/tulisannya. Kami dengan tangan terbuka menerima masukan dan kritikan yang bersifat membangun demi kebaikan dimasa yang akan datang. Demikian saja.

Bengkulu, September 2015
SKM Suara Hukum,

ttd

ACHMAD TARMIZI GUMAY, SH, MH.
Pemimpim Umum
 

Tunggu Izin Turun, Summarecon Bandung Bangun Akses Keluar Tol hingga GLBA


Tunggu Izin Turun, Summarecon Bandung Bangun Akses Keluar Tol hingga GLBA  
Foto: Erna Mardiana

Bandung - PT Summarecon Agung Tbk masih menunggu sejumlah perizinan untuk membuka kawasan Summarecon Bandung di Gedebage. Sambil menunggu izin keluar, perusahaan properti ini akan membangun jalan yang menghubungkan akses keluar tol di KM 149 hingga Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

"Ini adalah komitmen kami kepada pemerintah daerah. Sesuai surat gubernur. Jadi jadi tidaknya PON digelar di sana, kami akan tetap membangun jalan itu," ujar Direktur Eksekutif PT Summarecon Agung Tbk Hindarko Hasan, yang menjadi penanggungjawab Summarecon Bandung, saat jumpa pers di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Senin (7/9/2015).

Hindarko menyatakan dari awal pihaknya sudah ada komitmen dengan pemda agar membangun akses untuk warga. "Kita tak akan diberi izin sebelum berkomitmen untuk membangun akses agar kawasan kami tidak ekeskusif," tandasnya. Pembangunan akses jalan itu dimulai akhir September nanti.

Menurutnya saat ini, perizinan yang belum selesai adalah amdal tahap satu dan IMB. Hindarko menegaskan pihaknya baru akan melaunching proyek ini ke publik apabila semua izin sudah dikantongi.

Lebih lanjut ia mengungkapkan kawasan Summarecon Bandung berdiri di atas lahan 300 hektare. "Sekitar 90 persen lebih tanahnya sudah kita miliki," ujarnya. Summarecon Bandung akan berada di kawasan Bandung Teknopolis yang dirancang Pemkot Bandung.

Nantinya selain cluster-cluster perumahan, akan ada juga sentra Summarecon yang terdiri dari mal, hotel dan convention center, perkantoran, pedesterian. "Ini masih jauh," cetusnya.

Di tempat yang sama Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi menyatakan akan berusaha mengakomodir warga lokal khususnya Gedebage untuk terlibat dalam proyek.

"Pertama kita akan telusuri dulu. Bagi warga Gedebage yang unskill, seperti di Bekasi, kami akan ambil dulu, kita titipkan ke kontraktor-kontraktor. Kita juga akan memberikan training secara gratis. Ini bagian dari CSR kami," ujarnya.

Ia juga menegaskan proyek Summarecon Bandung baru akan dibuka ke publik, setelah proses perizinan selesai. "Kami akan ikuti aturan yang ada. Kami datang ke Bandung untuk menjadi bagian dari Bandung," kata Adrianto.

"Policy kami juga akan memberikan prioritas bagi warga Bandung nantinya," tegasnya.